Thursday

Luka darimu

aku melangkah,
merelakan langkahmu yang menyulut amarah.
aku berserah,
meski berat, berharap semua semakin mudah..

ingin kuhapus kenangan pahit yang kau tinggalkan dihatiku,
meski terkadang aku berharap kau kembali dan bicara baik padaku.
aku pun tahu akan segera sembuh luka yang kau buat.
meski aku terkadang berharap kaulah yang menjadi pengobat.

namun harap hanya sebatas harap.
tak mudah merayu hati yang telah termiliki,
akupun berhenti sejenak dalam langkahku,
berharap kau merindu, lalu kembali menoleh hatiku..

kini hanya luka yang kau sisakan,
jika ada kebahagiaanpun tak bisa lagi kuharapkan..
mungkin kau lelah menyabari kekurangan ku,
atau kau terlanjur tahu aku tak baik untukmu.

aku tak pernah menyangka akan terluka,
terlebih yang melukaiku itu hatimu.
 hati yang selalu ku cinta..
hati yang tak pernah henti kubanggakan.
kini hanya memaksa aku terluka dengan sejuta kerelaan.

biarlah ini akan menjadi sejarah hatiku,
aku mengenangmu yang pernah membuangku..
aku mengenang goresan besar dihatiku,
pergilah..
semoga kau selalu bahagia.
dan kan kutemukan bahagiaku, meski itu diawali luka darimu..


Wednesday

Seperti mimpimu

ada banyak kata yang tak bisa ku ucapkan....
banyak mimpi yang harus ku biarkan sebatas khayal..
tentang aku...
tentang kita...

aku tak bisa membuat mu terus tak bahagia,
dan terlalu sayang untuk meminta mu pergi..
walau terasa harus kau lakukan agar kau bisa temukan bahagia untuk mu...
bahagia untuk kita..
bahagia yang tak pernah kau dapat dari aku..
bahagia yang tak mampu ku berikan padamu...

apa yang harus aku buat saat melihat kau kesepian..
sementara aku tak bisa menemani mu..
apa yang harus ku katakan tentang perasaan ku,
sementara aku tak bisa menunjukan nya..

kau buat aku sedikit bernafas lega di tengah himpitan ini..
meski  aku tak tahu tentang beban hati mu..
yang ku rasakan hanya kau yang menyayangiku..
tulus dengan cinta yang indah...

terima kasih cinta..
maaf aku belum mampu seperti mimpimu...
 

Monday

Kembali pada Kesepian

Bila,
ternyata memang harus sampai disini,
semoga Tuhan segera menyelesaikan perasaanku padamu.
nyatanya tak ada yang bisa kita nikmati lagi.
dan kaupun kini mempercayakan hatimu pada yang lain.

bila,
ternyata aku bukan lagi hati yang kau ingin,
semoga tuhan mengahpus rasaku.
dan biarlah ini menjadi masalalu yang menutup penantianku.

karna mungkin, takdir tak selalu seperti yang kita harapkan,
ketentuan tuhan terkadang tak selaras dengan yang kita upayakan.

tak ada niat tuk melupakan hatimu,
tapi nyatanya sudah berjuta detik berlalu,
dan kau tak lagi menjadi milik ku.

aku hanya tak ingin kau jadikan aku pilihan,
dihatimupun tak tersisa lagi rasa kasihan.
apa yang pantas aku harapkan dari hatimu yang tlah kau biarkan dimiliki yang lain?
apa aku harus percaya pada keacuhanmu?
lalu aku menunggu waktu berlalu.

kini aku harus menganggap penantianku sia-sia.
mungkin sebatas ini yang bisa kulakukan untuk membuatmu bahagia..
tak ada cara lain selain merelakan kepergian,
meski aku sadar aku selalu kembali pada kesepian..

Wednesday

Mendung Langitku

berjalan tegak seolah perkasa,
tetap tersembunyi apa yang kurasa.
hujan pun tak jua menyusul mendung langitku.
masih kutunggu, agar saat aku menangis tak terlihat air mataku.

bertubi-tubi hati ini didera.
tak terlihat diwajahku, dan cukup aku yang merasakannya.
mungkin pelajaran bagi hatiku yang tak baik bagi yang lain.
aku berharap, esok ku cerah seperti hari yang kuingin.

berusaha membuang,
karna membagipun tak mungkin.

berlapis-lapis awan mendung di langitku.
masih kucoba melukisnya,
berharap esok bisa melihat langit biru.

mataharipun hilang hangatnya.
sementara aku setia menanti sinarnya.
matahari yang taj berdaya.
mendung langitku berlapis-lapis, terlampau perkasa.

tak tersisa keinginan lain.
nyatanya tak kudapat yang kuingin.
tak ingin semakin dalam aku kecewa.
biarlah langit tetap dengan gelapnya.

hanya bisa pengertian dan pengertian.
karena tak satu hal baikpun yang mampu kuupayakan.
dan kubuang kemana saja keresahanku ini.
karena tak kupaksa satu hatipun untuk perduli.

mendung langitku,
gelap hariku,
dan aku tersudut menunggu hujan turun.
agar mendung langitku segera berlalu,
lalu di gantikan indahnya langit biru.

Monday

Hatiku

Sayang,
hati ini bertanya-tanya setiap kali kau kembali.
hati ini resah karna merasa tak kau perduli.
selalu saja sama yang ku rasakan setiap kau hadir.
mungkinkah ini nasibku,
bagian dari takdir.

sayang,
haruskah aku bertanya mengapa hatimu terasa dingin.
tak sedikitpun kurasa antusiasmu terhadap ku
haruskah kupendam selalu semua yang kuingin,
dan membiarkan sikap acuhmu terus begitu.

hanya sebatas angan bagiku dirindui,
apa memang aku tak pernah kau ingini.
tak ada hal lain yang dapat membuatku seresah ini.
sayang,
mungkinkah ternyata hatimu tak pernah kembali.

aku enggan terpaksa berprasangka,
namun tak sedikitpun kau merasa aku ada.
aku rindu di perhatikan.
hal yang selama ini kurelakan tak bisa kau berikan.

sayang,
kau selalu begitu.
layak kah aku percaya hatimu masih untukku?
salahkah bila ku yakini tak pernah ada rindumu.
aku bersedih,
tak pernah ku rindui aku lagi.

bila memang ini takdirku,
aku hanya berharap kau tak begitu.

tak setiap saat aku mengharap di sayangi.
namun bila kau sempat,
luangkanlah waktumu untuk memikirkan aku disini.

aku hanya ingin tegar bertahan melawan segala kepahitan,
tak ada hal yang bisa membuatku sesabar ini mendambakan.
sayang,
dengar aku, perdulikan hatiku.