Saturday

KaRena Kau Obsesi TeRbesaRku

Matahari Senja yang merayap membawa Sore berlalu hilang di balik Mega Merah.
dua sejoli di atas bukit kecil berumput halus larut dalam haru yang mengurai suasana Indah..

Mereka adalah Ari dan Widdy, sepasang kekasih yang tengah di landa dilema.
begitulah perjalanan selalu ada aral..

" kapan ayang berangkat?"
suara lembut Widdy  memecah keheningan haru.
              " malam ini."
jawab Ari singkat.

"ayang mau tahu gak?" tanya Widdy seraya menatap mata kekasihnya. Ari hanya membalas tatapan itu penuh makna, seolah-olah ia menjawab dengan kata 'apa'..

"Widdy gak siap punya kekasih Seorang Selebriti, yakin Widdy nggak akan kuat."

tatapan Ari semakin dalam dan serius..

           "Widdy gak akan kuat melihat ayang diantara gadis-gadis yang lebih cantik dari Widdy."

tambah widdy coba menjelaskan keberatan hatinya untuk melepaskan kepergian sang kekasih yang memang akan berangkat ke jakarta setelah demo bandnya di terima di sebuah Label rekaman.

Posisi Ari sebagai Vokalis di Bandnya membuat ia memang mau tak mau harus merelakan diri untuk meninggalkan Widdy untuk sementara.
Impian memang Indah, tak seorangpun akan pergi dari kesempatan untuk menggenggamnya..
Bahkan tak ada alasan untuk itu. Dan itulah yang Ari rasakan saat ini.
                                                                              *****


Kisah terlipat hingga tiba pada saat dilema sepasang sejoli itu sampai pada puncaknya..
dua Tahun Widdy menjalani hari-harinya jauh dari Ari sang pujaan. hari-harinya di habiskan untuk menghitung penantian, melawan rasa curiga, dan cemburu layaknya kisah yang tersyair dalam lagu zivilia bertajuk aisitheru..

Godaan itu semua laksana koruptor yang menggerogoti Negri ini.Iapun harus berjuang laksana para pecinta Bola di tanah air yang memaksa Nurdin Halid untuk Keluar dari PSSI. Godaan itu kuat dan licin, dan Widdy harus berjuang dengan segala cara..

Husni mubarak pun tak bertahan karena di Demo sepanjang hari, begitupun Widdy. Ia sampai pada ujung sabar dan kuatnya ketika ia merasa sang kekasih berubah.. mungkin karena alasan kesibukan yang menjadi resiko sang kekasih yang kini berjibaku membumbungkan Bandnya.

     "Widyy gak mampu bertahan yang"
ia membatin sambil menangis menahan sabar yang memaksa pergi hingga ia menjadi lemah karena luka hati.

ia habis waktu di malam itu untuk menepis bimbang dan duka yang mendera kuat.

'cinta memang dilema bagi hati yang lemah, yang cepat takluk pada suasana merah jambu yang belum tentu selamanya dimiliki. Adakalanya ia mengalahkan dan memperbudak batinmu'
                                                               ******

pagi yang cerah bercahaya mentari yang hangat.. terlihat mobil berwarna merah berhenti di muka rumah Widdy. seorang peria tampan terlihat keluar dari mobil mewah itu.
Widdy yang sudah menyambutnya di hadapan pintu terlihat rapuh.
ia menumpahkan air matanya yang tak terbendung saat keduanya berpelukan.
                         "Widdy kangen"

seucap kata beriring sedu sedan terurai dari bibir Widdy yang terlihat gemetaran.
dipeluknya erat lelaki yang lama ia rindukan itu.
" maafin ayang, ayang mau pamitan."
kalimat itu menekan dada Widdy yang berhenti sejenak menghela nafas. di lepaskannya dekapan Ari, ia menatap mata Ari sekan tak mengerti.

"Band ayang mau garap video klip di korea. mungkin selama 2 minggu." jawab Ari mencoba meyakinkan.

Tanpa kata Widdy berlari meninggalkan pria yang tak di mengertinya itu. ia hempaskan raga di pembaringan seolah ingin menghempaskan kekecewaan yang semakin dalam. Ditambah lagi sang kekasih yang semakin jauh, berubah dan tak semesra dahulu. terbukti dengan pupus harapnya saat berharap sang kekasih akan tenangkan kepiluannya dan tak terjadi. iya beranjak menuju jendela kamarnya, saat ia sibakan tirainya dan melihat ke arah halaman rumah, tak dilihatnya lagi mobil sang kekasih yang semula terparkir dan menerangi redup hatinya.
                                                                     **********

Sementara Ari menjauh dengan gumpalan dilema. hatinya melayang-layang diantara Impian dan Cinta.
mungkin ia harus berfikir panjang untuk mengerti mana yang paling ia ingini. dan yang bisa membuat hatinya bahagia. Tak sempat ia berlama-lama untuk menjelaskan pada Wanita yang di cintainya hanya demi impian yang telah lama di bangun olehnya.
"kriiiiiiiiiing... kriiiiiing.. kriiiiiiing" tiba-tiba terdengar handphonenya berdering. Lekas ia merogoh saku celananya.
"Widdy?!.." ucapnya sigkat.

tak sempat Ari berucap.
"Ayang harus menentukan pilihan, mana yang harus Ayang akhiri, Band itu atau Widdy?"
Suara itu secepat kilat yang menyambar di siang bolong. lalu terhenti saat panggilan diakhiri..
 Ari menghentikan sejenak laju mobilnya.. Ia menatap jauh ta pasti, dengan wajah yang terlihat semakin tersudut.

Dihelanya nafas panjang, lalu memutar arah mobilnya, dan melaju bersama bayang-bayang indah bersama sang kekasih hati.
memory nya berkutat saat Widdy melakukan yang ia butuhkan saat ia jatuh sakit.

"ayang makan dulu, Widdy udah buatin bubur nih. cobain deh, pasti ue..nak." ucap widdy menggoda Ari yang terbaring lemah dengan wajah pucat.
satu suapan pertama dari widdy dibalas dengan canda Ari " ayang...?" sapa Ari
widdy menatap Mata Ari dalam, tanpa kata.
         "bubur ini........" ujar ari lagi.
Widdy mengangguk pelan.

"bubur buatan ayang...."   
                                            "ueeeeeeeeee...."

                                      " bubur buatan ayang ueeenak"

Tawapun bertaburan di antara keduanya..
tanpa terasa bayangan canda itu membawa Ari pada lamunan yang tiba-tiba pecah saat terdengar.
"toooooooooooooooooT" klakson sebuah truk yang membawa telur terlambat disadari oleh Ari, dan,
                 "BRAAAAAAAAAAAAKKKKK"


Ari tak sempat menghidarkan mobilnya dari arah truk itu melaju. mobil ari pun tertahan oleh keberadaan truk itu.
dalam hitungan detik suasana berubah menjadi kelam.. Ari terjepit di dalam mobilnya yang ringsek..

pengemudi truk yang tak terkena dampak dari kecelakaan itu segera turun dan menghampiri ari yang terluka antara sadar dan tidak.
pria itu segera mengeluarkan Ari dari dalam mobilnya.
diantara sadar dan tidak, Ari meraih ponselnya. lalu di berikan kepada pengemudi truk yang ada di hadapannya. segera pria itu meraih ponsel Ari , dan tahu siapa yang harus ia hubungi saat ia melihat daftar panggilan masuk di ponsel itu tertulis '#ayang Widdy$#'

tak lama kemudian Widdya datang mengendarai motor maticnya.Dengan tangisan ia melompat dan melepaskan motor yang tak ingat di matikannya. ia segera berlari menuju ari yang terbaring di tanah bersimbah darah.
 kepala pria yang ia sayangi itu di baringkan di pangkuannya.

" jangan na... ngis!" ujar Ari coba menenangkan Widdy.

"Ayang ada disini, gak apa-apa.
maafin ayang, ternyata Widdy lah obsesi terbesar Ayang.... Ayang milih Widdy dan bakal ninggalin band. ma.. ma..afin Ay.. yang."

Widdy menangis sejadi-jadinya. mendengar ucapan  itu saat nafas kekasihnya terhenti di kata terakhir...

ia memeluk jasad lemah itu... dan melepaskan luka hatinya.

No comments: